Sabtu, 07 Juli 2018

Nanotechnology dalam Industri Pangan

Nanotechnology merupakan bidang ilmu yang masih terbilang baru di Indonesia yang melibatkan manipulasi materi pada skala yang sangat kecil, yaitu antara 1 sampai 100 nanometer. Dalam industri pangan, nanotechnology dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai bidang seperti pupuk, keamanan, nanopolymers, nanocomposites, dan nanostructured coatings di bagian pengemasan makanan, nanosensor, nanobiosensor, nanoemulsi, nanodispersi, dan nanocarrier.

Pembuatan nanomaterial dapat dilakukan secara top down dan bottom up
Top down: pemecahan partikel yang lebih besar menjadi partikel nano secara fisik atau kimiawi dengan cara penggilingan mekanis atau homogenisasi. Contoh: pemecahan globula lemak pada produk susu.
Bottom up: menggabungkan partikel yang lebih kecil dengan metode kristalisasi, deposisi lapis demi lapis, ekstraksi, evaporasi pelarut, self-assembly, sintesis mikrobial, dan reaksi biomassa.

Nanoemulsi
Nanoemulsi merupakan emulsi dengan rata-rata ukuran droplet lebih kecil dari 200 nm. Nanoemulsi bersifat termolabil, sehingga untuk memproduksinya membutuhkan energi yang cukup besar untuk mempertahankan interaksi permukaan minyak/air. Ukuran droplet-droplet kecil pada emulsi memberikan sifat reologi dan sifat tekstural nanoemulsi yang unik yang membuat enak untuk disentuh dan bersifat transparan, sehingga penggunaan lemak pada produk makanan dapat lebih sedikit.

Nutrasetikal pada skala nano
Mengurangi ukuran partikel senyawa bioaktif dapat meningkatkan avaibilitas, mengantarkan sifat propertis, kelarutan bioaktif, serta  meningkatkan stabilitas seperti mikronutrien selama pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi.

Nanoenkapsulasi
Nanoenkapsulasi adalah teknologi untuk mengenkapsulasi suatu senyawa dalam ukuran kecil dan biasanya mengacu kepada kemasan bioaktif dalam ukuran nano, dan berpotensi untuk meningkatkan bioavailbilitas pada suatu senyawa. Nanoenkapsulasi dapat menjaga stabilitas enzim agar tidak terdegradasi, melindungi dan menutupi flavor, meningkatkan bioavaibilitas, dan meratakan bahan makanan dalam sistem aqueous pada dispersi bahan yang tidak larut air.

Nanopackaging
Seorang peneliti dari China telah menerapkkan penggunaan lapisan polietilen nanokomposit yang dilapisi atau ditambahkan nanopartikel Ag sehingga dapat memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan menyerap dan mendekomposisi gas etilen. Selain itu, nanopartikel Ag memiliki efek antimikrobial terhadap mikroorganisme Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Food Technology World - Surya University Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates