Tujuan proses pengolahan makanan :
- - Menambah nilai tambah makanan jika dikonsumsi
- - Memperpanjang daya simpan
Proses pembuatan tepung tapioka secara modern :
- Pemetikan ubi kayu. 5 kg ubi kayu dapat
menghasilkan 1 kg tepung tapioka.
- Pencucian dan pengupasan ubi kayu. Kulit ari ubi
kayu dan tanah yang terkelupas akan dibuang bersama air melalui sela-sela
kerangkeng.
- Ubi kayu yang sudah dikupas dihancurkan.
- Hasil penghancuran berupa bubur singkong
disalurkan ke ekstraktor berupa penyaring sentrifugal. Ke dalam ekstraktor juga
dimasukkan air. Ampas yang tidak tersaring dibuang bersama kulit dan tanah yang
dibuang tadi. Apabila dikeringkan, hasil pembuangan ini dapat dijadikan pakan
ternak. Hasil penyaringan berupa cairan partikel kasar disalurkan ke separator.
- Di separator, cairan dipisahkan dari larutan
protein dengan nozzle. Larutan protein harus dibuang untuk mencegah kebusukan.
Larutan protein ini dicampurkan bersama air yang dimasukkan ke dalam
ekstraktor. Hasil separator berupa campuran tapioka bebas protein dengan air
disalurkan ke sentrifugal selanjutnya.
- Campuran tapioka dibuang airnya sehingga tersisa
tapioka kental. Air yang dibuang dicampur dengan larutan protein dan air dalam
ekstraktor.
- Tapioka kental disalurkan ke dalam oven untuk
dipanaskan dan dibuang uap airnya. Di dalam oven juga terdapat penggiling
sehingga pemanasan sekaligus penghancuran dapat dilakukan sekaligus.
-Dihasilkan tepung tapioka.
Proses pembuatan tepung tapioka secara tradisional yang
dijemur berhari-hari memiliki daya mengembang yang lebih tinggi sehingga
perusahaan pembuat krupuk lebih memilih tepung tapioka yang dibuat secara
tradisional. Akan tetapi, kelemahan proses secara tradisional ini yaitu jumlah
mikroba yang banyak.
Proses pembuatan kopi :
Pemetikan biji kopi -> Sortasi biji kopi berdasarkan
warna (dapat menggunakan sortek)
Proses pembuatan kopi dapat melalui 2 cara :
- Proses kering : biji kopi setelah sortasi
langsung dijemur. Setelah dijemur dapat langsung ditumbuk untuk mengupas
kulitnya. Setelah itu langsung digoreng.
- Proses basah : biji kopi setelah sortasi
direndam dalam air. Saat perendaman terjadi proses fermentasi sebagai awal
pembentukan aroma kopi. Setelah direndam, kulit biji kopi dapat dikupas dan
daging biji kopi langsung digoreng.
Sortasi dapat dilakukan dengan mesin bernama sortek (sortasi
teknologi). Dengan menggunakan ban berjalan, biji kopi ditembak dengan sinar
untuk memisahkan biji kopi berdasarkan warna. Biji kopi yang sudah matang
berwarna merah, sedangkan biji kopi yang mentah berwarna hijau.
Biji kopi yang masih berwarna hijau dapat diproses dengan
proses kering. Akan tetapi kualitas yang dihasilkannya kurang bagus.
0 komentar:
Posting Komentar