Selasa, 27 Oktober 2015

Proses Pengolahan Makanan - week 9

Tujuan proses pengolahan makanan :
-         -  Menambah nilai tambah makanan jika dikonsumsi
-          - Memperpanjang daya simpan

Proses pembuatan tepung tapioka secara modern :
- Pemetikan ubi kayu. 5 kg ubi kayu dapat menghasilkan 1 kg tepung tapioka.
- Pencucian dan pengupasan ubi kayu. Kulit ari ubi kayu dan tanah yang terkelupas akan dibuang bersama air melalui sela-sela kerangkeng.
- Ubi kayu yang sudah dikupas dihancurkan.
- Hasil penghancuran berupa bubur singkong disalurkan ke ekstraktor berupa penyaring sentrifugal. Ke dalam ekstraktor juga dimasukkan air. Ampas yang tidak tersaring dibuang bersama kulit dan tanah yang dibuang tadi. Apabila dikeringkan, hasil pembuangan ini dapat dijadikan pakan ternak. Hasil penyaringan berupa cairan partikel kasar disalurkan ke separator.
- Di separator, cairan dipisahkan dari larutan protein dengan nozzle. Larutan protein harus dibuang untuk mencegah kebusukan. Larutan protein ini dicampurkan bersama air yang dimasukkan ke dalam ekstraktor. Hasil separator berupa campuran tapioka bebas protein dengan air disalurkan ke sentrifugal selanjutnya.
- Campuran tapioka dibuang airnya sehingga tersisa tapioka kental. Air yang dibuang dicampur dengan larutan protein dan air dalam ekstraktor.
- Tapioka kental disalurkan ke dalam oven untuk dipanaskan dan dibuang uap airnya. Di dalam oven juga terdapat penggiling sehingga pemanasan sekaligus penghancuran dapat dilakukan sekaligus.
-Dihasilkan tepung tapioka.


Proses pembuatan tepung tapioka secara tradisional yang dijemur berhari-hari memiliki daya mengembang yang lebih tinggi sehingga perusahaan pembuat krupuk lebih memilih tepung tapioka yang dibuat secara tradisional. Akan tetapi, kelemahan proses secara tradisional ini yaitu jumlah mikroba yang banyak.

Proses pembuatan kopi :
Pemetikan biji kopi -> Sortasi biji kopi berdasarkan warna (dapat menggunakan sortek)
Proses pembuatan kopi dapat melalui 2 cara :
 Proses kering : biji kopi setelah sortasi langsung dijemur. Setelah dijemur dapat langsung ditumbuk untuk mengupas kulitnya. Setelah itu langsung digoreng.
- Proses basah : biji kopi setelah sortasi direndam dalam air. Saat perendaman terjadi proses fermentasi sebagai awal pembentukan aroma kopi. Setelah direndam, kulit biji kopi dapat dikupas dan daging biji kopi langsung digoreng.
Sortasi dapat dilakukan dengan mesin bernama sortek (sortasi teknologi). Dengan menggunakan ban berjalan, biji kopi ditembak dengan sinar untuk memisahkan biji kopi berdasarkan warna. Biji kopi yang sudah matang berwarna merah, sedangkan biji kopi yang mentah berwarna hijau.

Biji kopi yang masih berwarna hijau dapat diproses dengan proses kering. Akan tetapi kualitas yang dihasilkannya kurang bagus.

Rabu, 21 Oktober 2015

Makalah - Week 8

Seringkali dalam penelitian, kita diharuskan untuk membuat makalah. Makalah yang kita buat dijadikan pedoman untuk melakukan penelitian, sehingga isi dari makalah harus akurat dan dari sumber-sumber pustaka. Berikut adalah cara menulis makalah yang benar.

Format Penulisan Makalah

Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Bab I. Pendahuluan
- Latar Belakang : berisi info, sejarah, dan alasan mengapa memilih topik tersebut
- Tujuan
- Rumusan Masalah : jangan memakai kalimat tanya (ct : menemukan resep yang tepat untuk ...)
- Hipotesis

Bab II. Tinjauan Pustaka
- Dasar Teori
- Metodologi : membahas keuntungan dan kerugian dari masing-masing metode

Bab III. Hasil Penelitian
- Berisi hasil dari penelitian yang kita lakukan yang berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut.

Bab IV. Pembahasan / Perhitungan
- Merupakan pembahasan atas hasil penelitian dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Bab V. Kesimpulan dan Saran
- Berisi kesimpulan atas hasil penelitian dan saran kepada pembaca.

Daftar Pustaka
Lampiran


catatan penting :
1. Setiap halaman judul bab (bab I, bab II, dst.) tidak dicantumkan nomor halaman.
2. Setiap tabel harus memiliki judul, dan tabel tidak boleh terpisah ke halaman selanjutnya.
3. Transkrip wawancara dimasukkan ke lampiran.
4. Setiap gambar harus memiliki keterangan.
5. Bahasa yang digunakan harus baku dan efektif.

Minggu, 11 Oktober 2015

Pengembangan Pangan Lokal - Risoles

Indonesia memiliki banyak sekali makanan khas daerah yang sudah diturunkan sejak zaman dahulu. Cita rasa Indonesia yang khas serta kekayaan alam Indonesia yang begitu besar membuat warga Indonesia dapat membanggakan makanan khas daerah masing-masing. Banyak makanan khas daerah yang hingga saat ini masih mempertahankan cita rasa aslinya sehingga dalam proses pembuatannya pun masih menggunakan cara tradisional.
Akan tetapi, juga banyak makanan khas Indonesia yang dikembangkan. Banyak faktor yang mendukung pengembangan ini, antara lain berkembangnya zaman hingga muncul banyak teknologi yang dapat membantu proses pengolahan makanan serta masuknya budaya barat ke Indonesia. Budaya barat yang masuk ke Indonesia ini sedikit banyak mengubah cita rasa lokal agar cocok dengan lidah orang barat.
Tidak selamanya pengembangan makanan khas itu buruk. Beberapa pengembangan ini meningkatkan cita rasa dari makanan itu sendiri, juga memengaruhi pemasaran makanan tersebut hingga ke luar negeri. Dengan bantuan teknologi dan media massa, tidak sulit untuk mengembangkan makanan khas
Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.

Cara membuat risoles

Jumat, 09 Oktober 2015

Ekstraksi - Week 7

Ekstraksi adalah metode pemisahan suatu komponen dari komponen lainnya menggunakan zat pelarut.

Ekstraksi bunga sebagai bahan dasar parfum
Di dalam bunga terdapat senyawa esteris, yaitu senyawa yang mudah menguap. Senyawa esteris inilah yang digunakan sebagai bahan dasar parfum. Untuk mendapatkan senyawa ini, bunga direbus dengan air hingga mencapai titik didih senyawa esteris tersebut, kemudian uap dari senyawa esteris disalurkan dan didinginkan hingga mendapatkan tetes-tetes senyawa aromatis.



Kopi bubuk didapatkan dari ekstrak biji kopi melalui 3 tahap :
1.       Ekstraksi : biji kopi yang telah digoreng dan ditumbuk dicampur air dan dididihkan sehingga kafein yang terdapat dalam kopi larut dalam air
2.       Filtrasi : Hasil ekstraksi disaring menggunakan kertas saring sehingga ampas kopi tertinggal dan didapatkan ekstrak kopi

3.       Evaporasi : ekstrak kopi disemprotkan ke dalam ruangan bertekanan rendah (hampir hampa) sehingga air yang terdapat dalam ekstrak kopi langsung menguap. Tersisa padatan dari ekstrak kopi yang kita kenal dengan kopi bubuk.








 

Food Technology World - Surya University Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates